Memiliki rumah sehat merupakan idaman bagi semua orang. Karena rumah merupakan tempat bagi seseorang untuk menghabiskan waktu mereka setelah beraktivitas di luar rumah. Dengan demikian, rumah harus bisa didesain sedemikian rupa agar mampu memberikan kenyamanan bagi setiap penghuninya.
Diharapkan dengan memiliki rumah sehat, maka akan berdampak pada tingkat kesehatan semua orang yang menghuni rumah tersebut. Dan dengan rumah yang sehat, diharapkan akan mampu membawa pengaruh dalam proses penciptaan lingkungan yang sehat. Demikian seterusnya hingga pada akhirnya, seluruh masyarakat akan terbiasa untuk memiliki pola hidup sehat dalam kesehariannya.
Kampanye mengenai kesehatan di lingkungan rumah ini, merupakan isu yang perlu untuk terus dikembangkan. Hal ini mengingat kesadaran masyarakat Indonesia dalam menciptakan kesehatan di lingkungan rumahnya, masih sangat rendah.
Di perkotaan misalnya, masih banyak dijumpai lingkungan perumahan kumuh yang secara ilmu kesehatan tidak layak untuk dijadikan lokasi hunian. sehingga standar kesehatan yang seharusnya diperhatikan dalam memilih tempat tinggal pun acapkali diabaikan. Dikalahkan dengan kebutuhan untuk mencari tempat tinggal meski pun harus menggunakan tempat yang tidak semestinya.
Di perkotaan, banyak sekali dijumpai pemukiman kumuh yang berada di bantaran sungai, di bawah jembatan atau bahkan di pinggir rel kereta. Padahal, pemukiman di tempat tersebut bukan hanya jauh dari standar kesehatan minimal. Namun juga bisa memberikan dampak terhadap keselamatan jiwa semua orang yang tinggal di kawasan tersebut.
Jika tinggal di pinggir sungai, resiko yang akan dihadapi adalah ketika musim penghujan tiba. Dimana pada saat itu, biasanya debit air di sungai-sungai akan meningkat bahkan sering menimbulkan bahaya banjir. Jika banjir terjadi, maka ancaman pertama adalah akan mendatangi para penghuni rumah yang ada di sepanjang bantaran sungai.
Selain itu, perilaku para penghuni rumah di pinggir sungai juga kerap jauh dari budaya hidup sehat. Keterbatasan lahan menyebabkan mereka seringkali membuang sampah secara sembarangan ke sungai. Hal inilah yang menjadi penyebab tingginya resiko banjir karena aliran sungai menjadi tidak lancar.
Selain itu, masih banyak dijumpai penggunaan sungai sebagai tempat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti mandi, mencuci bahkan untuk buang air besar. Hal ini belum termasuk adanya perilaku membuang limbah air ke dalam sungai. Dampaknya, kualitas air sungai menurun dan tidak lagi bisa dikatakan sebagai air yang sehat.
Demikian pula dengan beberapa rumah yang berada di pinggir rel kereta api atau juga di kawasan pembuangan sampah. Kedua lokasi ini tidak bisa disebut sebagai sebuah contoh kawasan tempat tinggal yang sehat. Di sekitar rel kereta api, biasanya akan muncul polusi suara akibat lalu lintas kereta api yang terus berlangsung sepanjang hari. Selain itu, dengan memilih tempat tinggal di pinggir rel kereta api, memiliki resiko yang sangat tinggi apabila terjadi kecelakaan kereta api.