Memilih rumah sehat
Pada dasarnya, dalam kita memilih sebuah tempat tinggal bukan hanya ditentukan dari kondisi rumah tersebut saja. Minimal ada tiga komponen utama yang perlu juga diperhatikan, selain dengan melihat bentuk fisik rumah atau kawasan dimana kita akan membangun sebuah rumah.

Ketiga hal tersebut adalah ketersediaan air, saluran listrik dan terakhir masalah lingkungan. Semua hal tersebut merupakan kebutuhan mendasar yang harus ada dan memiki peran vital pada saat kita hendak memutuskan tempat tinggal kita.

Air, diperlukan karena sebagian besar kehidupan kita sangat bergantung pada air. Mulai dari mandi, untuk kebersihan hingga untuk memasak semua membutuhkan air. Apa jadinya jika di tempat kita tinggal tidak tersedia air bersih. Tentunya, keseimbangan kehidupan kita akan terganggu.

Selain itu, listrik merupakan hal utama yang perlu diperhatikan ketika kita hendak berdiam di suatu tempat. Hal ini dikarenakan segala aktivitas manusia di era sekarang ini memiliki ketergantungan yang besar terhadap listrik. Berbagai peralatan rumah tangga, pada saat ini sudah dibuat dengan sistem elektrik dengan listrik sebagai sumber energinya.

Faktor terakhir adalah lingkungan. Lingkungan yang baik akan mampu menciptakan kehidupan yang baik serta menjadikan kita nyaman tinggal di rumah kita. Selain itu, lingkungan yang bersih secara tidak langsung akan menjadikan kita terbiasa untuk turut dalam budaya bersih itu pula. Dan demikian pula sebaliknya.

Lantas, bagaimana yang dimaksud dengan rumah sehat tersebut? Apakah rumah sehat harus dikonotasikan dengan sebuah rumah yang mewah dengan harga mahal dan berada di kawasan ellite? Tentu saja, pemaknaan seperti ini kiranya terlalu sempit dan naif. Karena pada dasarnya, rumah yang sehat tidak sekedar diukur dari kondisi fisik rumah tersebut dan lokasi dimana rumah tersebut berada.

Hakikat dari rumah bukan hanya sebagai tempat untuk beristirahat bagi seseorang. Lebih jauh, rumah memiliki fungsi sebagai tempat untuk membentuk kehidupan yang sehat bagi seseorang. Dengan hakikat ini maka situasi rumah merupakan unsur dominan untuk menentukan apakah sebuah rumah bisa dikategorikan sebagai rumah sehat atau bukan.

Klasifikasi rumah sehat meliputi kondisi fisik dan biologi di dalam rumah tersebut dan lingkungannya. Hal ini menjadi media untuk membantu penghuni rumah serta masyarakat bisa berinteraksi dan memiliki derajat kesehatan yang maksimal.

Sebuah rumah bisa dikategorikan sebagai rumah sehat apabila memenuhi beberapa kriteria yang ada. Kriteria yang ada untuk menentukan apakah sebuah rumah dikatakan sehat atau tidak antara lain :

1. Memiliki ruang sirkulasi udara yang cukup baik

Sirkulasi yang baik ini untuk menciptakan ruangan yang segar dan memiliki perputaran udara yang baik. Sehingga pada nantinya udara di dalam rumah tetap terjaga kualitasnya dan menghindari suasana yang pengap karena udara yang tidak bebas keluar masuk rumah.

2. Terdapat pencahayaan yang cukup untuk bagian dalam rumah.

Dengan adanya pencahayaan yang cukup di dalam rumah, akan menyebabkan rumah terlihat lebih terang dan tidak terlihat kusam. Syarat minimal yang disarankan adalah cahaya yang masuk minimal bisa menyinari 60% dari keseluruhan ruangan.

3. Ketersediaan air bersih yang cukup

Hal ini penting karena air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Apalagi hampir semua kegiatan manusia pasti berhubungan dengan air.

4. Instalasi pembuangan air limbah yang memadai

Air limbah ini merupakan masalah yang tidak boleh disepelekan. Sebab, semua rumah pasti akan menghasilkan limbah cair yang jika tidak dikelola bisa menyebabkan permasalahan dengan lingkungannya. Sebaiknya, di halaman rumah dibuat sebuah bagian yang berfungsi untuk menampung air limbah tersebut agar tidak tersebar kemana-mana dan menyebabkan gangguan pada lingkungan.

5. Kondisi ruangan dan dinding yang tidak lembab dan mudah terkontaminasi zat tertentu.

Rumah yang sehat memiliki kelembaban udara antara 40-70%. Batasan ini merupakan angka aman agar sebuah rumah bisa tetap terasa nyaman bagi semua orang yang tinggal di dalamnya. Kelembaban yang berlebihan bisa memicu munculnya pertumbuhan jamur yang akan mengganggu kenyamanan bagian dalam rumah.

Tips Memilih Rumah Sehat

Memilih rumah sehat
Pada dasarnya, dalam kita memilih sebuah tempat tinggal bukan hanya ditentukan dari kondisi rumah tersebut saja. Minimal ada tiga komponen utama yang perlu juga diperhatikan, selain dengan melihat bentuk fisik rumah atau kawasan dimana kita akan membangun sebuah rumah.

Ketiga hal tersebut adalah ketersediaan air, saluran listrik dan terakhir masalah lingkungan. Semua hal tersebut merupakan kebutuhan mendasar yang harus ada dan memiki peran vital pada saat kita hendak memutuskan tempat tinggal kita.

Air, diperlukan karena sebagian besar kehidupan kita sangat bergantung pada air. Mulai dari mandi, untuk kebersihan hingga untuk memasak semua membutuhkan air. Apa jadinya jika di tempat kita tinggal tidak tersedia air bersih. Tentunya, keseimbangan kehidupan kita akan terganggu.

Selain itu, listrik merupakan hal utama yang perlu diperhatikan ketika kita hendak berdiam di suatu tempat. Hal ini dikarenakan segala aktivitas manusia di era sekarang ini memiliki ketergantungan yang besar terhadap listrik. Berbagai peralatan rumah tangga, pada saat ini sudah dibuat dengan sistem elektrik dengan listrik sebagai sumber energinya.

Faktor terakhir adalah lingkungan. Lingkungan yang baik akan mampu menciptakan kehidupan yang baik serta menjadikan kita nyaman tinggal di rumah kita. Selain itu, lingkungan yang bersih secara tidak langsung akan menjadikan kita terbiasa untuk turut dalam budaya bersih itu pula. Dan demikian pula sebaliknya.

Lantas, bagaimana yang dimaksud dengan rumah sehat tersebut? Apakah rumah sehat harus dikonotasikan dengan sebuah rumah yang mewah dengan harga mahal dan berada di kawasan ellite? Tentu saja, pemaknaan seperti ini kiranya terlalu sempit dan naif. Karena pada dasarnya, rumah yang sehat tidak sekedar diukur dari kondisi fisik rumah tersebut dan lokasi dimana rumah tersebut berada.

Hakikat dari rumah bukan hanya sebagai tempat untuk beristirahat bagi seseorang. Lebih jauh, rumah memiliki fungsi sebagai tempat untuk membentuk kehidupan yang sehat bagi seseorang. Dengan hakikat ini maka situasi rumah merupakan unsur dominan untuk menentukan apakah sebuah rumah bisa dikategorikan sebagai rumah sehat atau bukan.

Klasifikasi rumah sehat meliputi kondisi fisik dan biologi di dalam rumah tersebut dan lingkungannya. Hal ini menjadi media untuk membantu penghuni rumah serta masyarakat bisa berinteraksi dan memiliki derajat kesehatan yang maksimal.

Sebuah rumah bisa dikategorikan sebagai rumah sehat apabila memenuhi beberapa kriteria yang ada. Kriteria yang ada untuk menentukan apakah sebuah rumah dikatakan sehat atau tidak antara lain :

1. Memiliki ruang sirkulasi udara yang cukup baik

Sirkulasi yang baik ini untuk menciptakan ruangan yang segar dan memiliki perputaran udara yang baik. Sehingga pada nantinya udara di dalam rumah tetap terjaga kualitasnya dan menghindari suasana yang pengap karena udara yang tidak bebas keluar masuk rumah.

2. Terdapat pencahayaan yang cukup untuk bagian dalam rumah.

Dengan adanya pencahayaan yang cukup di dalam rumah, akan menyebabkan rumah terlihat lebih terang dan tidak terlihat kusam. Syarat minimal yang disarankan adalah cahaya yang masuk minimal bisa menyinari 60% dari keseluruhan ruangan.

3. Ketersediaan air bersih yang cukup

Hal ini penting karena air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak bisa digantikan oleh apapun. Apalagi hampir semua kegiatan manusia pasti berhubungan dengan air.

4. Instalasi pembuangan air limbah yang memadai

Air limbah ini merupakan masalah yang tidak boleh disepelekan. Sebab, semua rumah pasti akan menghasilkan limbah cair yang jika tidak dikelola bisa menyebabkan permasalahan dengan lingkungannya. Sebaiknya, di halaman rumah dibuat sebuah bagian yang berfungsi untuk menampung air limbah tersebut agar tidak tersebar kemana-mana dan menyebabkan gangguan pada lingkungan.

5. Kondisi ruangan dan dinding yang tidak lembab dan mudah terkontaminasi zat tertentu.

Rumah yang sehat memiliki kelembaban udara antara 40-70%. Batasan ini merupakan angka aman agar sebuah rumah bisa tetap terasa nyaman bagi semua orang yang tinggal di dalamnya. Kelembaban yang berlebihan bisa memicu munculnya pertumbuhan jamur yang akan mengganggu kenyamanan bagian dalam rumah.

Tips Memilih Rumah Sehat

Gambar Rumah Sehat
Memiliki rumah sehat merupakan idaman bagi semua orang. Karena rumah merupakan tempat bagi seseorang untuk menghabiskan waktu mereka setelah beraktivitas di luar rumah. Dengan demikian, rumah harus bisa didesain sedemikian rupa agar mampu memberikan kenyamanan bagi setiap penghuninya.

Diharapkan dengan memiliki rumah sehat, maka akan berdampak pada tingkat kesehatan semua orang yang menghuni rumah tersebut. Dan dengan rumah yang sehat, diharapkan akan mampu membawa pengaruh dalam proses penciptaan lingkungan yang sehat. Demikian seterusnya hingga pada akhirnya, seluruh masyarakat akan terbiasa untuk memiliki pola hidup sehat dalam kesehariannya.

Kampanye mengenai kesehatan di lingkungan rumah ini, merupakan isu yang perlu untuk terus dikembangkan. Hal ini mengingat kesadaran masyarakat Indonesia dalam menciptakan kesehatan di lingkungan rumahnya, masih sangat rendah.

Di perkotaan misalnya, masih banyak dijumpai lingkungan perumahan kumuh yang secara ilmu kesehatan tidak layak untuk dijadikan lokasi hunian. sehingga standar kesehatan yang seharusnya diperhatikan dalam memilih tempat tinggal pun acapkali diabaikan. Dikalahkan dengan kebutuhan untuk mencari tempat tinggal meski pun harus menggunakan tempat yang tidak semestinya.

Di perkotaan, banyak sekali dijumpai pemukiman kumuh yang berada di bantaran sungai, di bawah jembatan atau bahkan di pinggir rel kereta. Padahal, pemukiman di tempat tersebut bukan hanya jauh dari standar kesehatan minimal. Namun juga bisa memberikan dampak terhadap keselamatan jiwa semua orang yang tinggal di kawasan tersebut.

Jika tinggal di pinggir sungai, resiko yang akan dihadapi adalah ketika musim penghujan tiba. Dimana pada saat itu, biasanya debit air di sungai-sungai akan meningkat bahkan sering menimbulkan bahaya banjir. Jika banjir terjadi, maka ancaman pertama adalah akan mendatangi para penghuni rumah yang ada di sepanjang bantaran sungai.

Selain itu, perilaku para penghuni rumah di pinggir sungai juga kerap jauh dari budaya hidup sehat. Keterbatasan lahan menyebabkan mereka seringkali membuang sampah secara sembarangan ke sungai. Hal inilah yang menjadi penyebab tingginya resiko banjir karena aliran sungai menjadi tidak lancar.

Selain itu, masih banyak dijumpai penggunaan sungai sebagai tempat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti mandi, mencuci bahkan untuk buang air besar. Hal ini belum termasuk adanya perilaku membuang limbah air ke dalam sungai. Dampaknya, kualitas air sungai menurun dan tidak lagi bisa dikatakan sebagai air yang sehat.

Demikian pula dengan beberapa rumah yang berada di pinggir rel kereta api atau juga di kawasan pembuangan sampah. Kedua lokasi ini tidak bisa disebut sebagai sebuah contoh kawasan tempat tinggal yang sehat. Di sekitar rel kereta api, biasanya akan muncul polusi suara akibat lalu lintas kereta api yang terus berlangsung sepanjang hari. Selain itu, dengan memilih tempat tinggal di pinggir rel kereta api, memiliki resiko yang sangat tinggi apabila terjadi kecelakaan kereta api.

Rumah Sehat Aman Dan Nyaman

Gambar Rumah Sehat
Memiliki rumah sehat merupakan idaman bagi semua orang. Karena rumah merupakan tempat bagi seseorang untuk menghabiskan waktu mereka setelah beraktivitas di luar rumah. Dengan demikian, rumah harus bisa didesain sedemikian rupa agar mampu memberikan kenyamanan bagi setiap penghuninya.

Diharapkan dengan memiliki rumah sehat, maka akan berdampak pada tingkat kesehatan semua orang yang menghuni rumah tersebut. Dan dengan rumah yang sehat, diharapkan akan mampu membawa pengaruh dalam proses penciptaan lingkungan yang sehat. Demikian seterusnya hingga pada akhirnya, seluruh masyarakat akan terbiasa untuk memiliki pola hidup sehat dalam kesehariannya.

Kampanye mengenai kesehatan di lingkungan rumah ini, merupakan isu yang perlu untuk terus dikembangkan. Hal ini mengingat kesadaran masyarakat Indonesia dalam menciptakan kesehatan di lingkungan rumahnya, masih sangat rendah.

Di perkotaan misalnya, masih banyak dijumpai lingkungan perumahan kumuh yang secara ilmu kesehatan tidak layak untuk dijadikan lokasi hunian. sehingga standar kesehatan yang seharusnya diperhatikan dalam memilih tempat tinggal pun acapkali diabaikan. Dikalahkan dengan kebutuhan untuk mencari tempat tinggal meski pun harus menggunakan tempat yang tidak semestinya.

Di perkotaan, banyak sekali dijumpai pemukiman kumuh yang berada di bantaran sungai, di bawah jembatan atau bahkan di pinggir rel kereta. Padahal, pemukiman di tempat tersebut bukan hanya jauh dari standar kesehatan minimal. Namun juga bisa memberikan dampak terhadap keselamatan jiwa semua orang yang tinggal di kawasan tersebut.

Jika tinggal di pinggir sungai, resiko yang akan dihadapi adalah ketika musim penghujan tiba. Dimana pada saat itu, biasanya debit air di sungai-sungai akan meningkat bahkan sering menimbulkan bahaya banjir. Jika banjir terjadi, maka ancaman pertama adalah akan mendatangi para penghuni rumah yang ada di sepanjang bantaran sungai.

Selain itu, perilaku para penghuni rumah di pinggir sungai juga kerap jauh dari budaya hidup sehat. Keterbatasan lahan menyebabkan mereka seringkali membuang sampah secara sembarangan ke sungai. Hal inilah yang menjadi penyebab tingginya resiko banjir karena aliran sungai menjadi tidak lancar.

Selain itu, masih banyak dijumpai penggunaan sungai sebagai tempat untuk kebutuhan sehari-hari. Seperti mandi, mencuci bahkan untuk buang air besar. Hal ini belum termasuk adanya perilaku membuang limbah air ke dalam sungai. Dampaknya, kualitas air sungai menurun dan tidak lagi bisa dikatakan sebagai air yang sehat.

Demikian pula dengan beberapa rumah yang berada di pinggir rel kereta api atau juga di kawasan pembuangan sampah. Kedua lokasi ini tidak bisa disebut sebagai sebuah contoh kawasan tempat tinggal yang sehat. Di sekitar rel kereta api, biasanya akan muncul polusi suara akibat lalu lintas kereta api yang terus berlangsung sepanjang hari. Selain itu, dengan memilih tempat tinggal di pinggir rel kereta api, memiliki resiko yang sangat tinggi apabila terjadi kecelakaan kereta api.

Rumah Sehat Aman Dan Nyaman

Konsep dapur terbuka

  • Jika memungkinkan tidak ada salahnya jika dapur rumah minimalis Anda dibuat dengan konsep dapur terbuka. Konsep dapur terbuka untuk saat ini sudah tidak menjadi hal yang pamali dan tabu lagi, karena budaya timur tampaknya telah bergeser sedikit lebih terbuka.

    Seiring perkembangan jaman, dalam kehidupan modern, terutama di daerah perkotaan. Menjamu tamu langsung di dapur, itu bukan lagi hal yang aneh lagi, karena rumah dapur modern dengan ruang makan hanya terisolasi kaca terbuka dan transparan bahkan tanpa pemisah. Namun, orang masih sedikit yang berani menerapkan konsep dapur terbuka, di rumah.

    Harus diperhatikan, jika Anda menerapkan konsep dapur terbuka adalah pemilik dapur, harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian dapur tersebut, karena setiap sudut dapur akan jelas terlihat oleh siapapun yang melewati mereka. Rasa malu dan ketidaknyamanan pasti akan muncul, jika dapur terlihat berantakan kotor dan tak terawat dengan baik.

    Konsep dapur terbuka, terletak dekat atau berdekatan dengan ruang publik, seperti ruang keluarga. Sebagai penghalang, penggunaan dinding kaca. Hal ini juga dapat menciptakan konsep bar, yang pasti dengan konsep dapur terbuka, setiap kegiatan di dapur dapat terlihat dengan jelas.

    Salah satu kiat dapur terbuka untuk menciptakan rasa “aman”, terutama bagi mereka yang tidak percaya diri menerapkannya, adalah untuk membagi dapur menjadi dua daerah, yaitu daerah bersih dan kotor. Cenderung kurang berantakan dapur bersih, karena kegiatan yang terjadi di sini, biasanya hanya tentang melayani makanan. Oleh karena itu, dapur bersih dapat “pada tampilan” dengan konsep terbuka. Sementara dapur, kotor, di mana banyak kegiatan yang meninggalkan kotoran, bisa tetap “tersembunyi.”

    Dapur terbuka, selain unik, juga merupakan salah satu solusi untuk membuat ruangan terasa lebih luas. Kamar-kamar terus-menerus dibuat, atau menggunakan penghalang transparan, akan tampak lebih luas. Bagi mereka yang tinggal di apartemen, konsep ini bisa menjadi pilihan jitu.
    Kiat Membuat Dapur Rumah Minimalis Lebih Luas

    Tidak sedikit keluarga yang senang berkumpul di dapur untuk melakukan kegiatan bersama seperti memasak. Ukuran dapur yang sempit pun seringkali menjadi kendala karena terasa tidak nyaman untuk berkumpul.

    Namun dengan beberapa trik, dapur sempit Anda dapat disulap menjadi terasa lebih luas. Lalu bagaimana caranya? Berikut tips dan kiat yang dapat membantu Anda untuk membuat kesan luas dapur rumah minimalis.

    1. Tempat Penyimpanan yang Tepat

    Untuk dapur yang sempit, kabinet yang memiliki banyak rak dengan pintu yang bisa ditarik dapat menjadi pilihan. Saat tidak digunakan pintu kabinet dapat didorong kembali sehingga selain menghemat space ruangan, bahan makanan yang disimpan juga lebih higienis dari debu dan kotoran.

    2. Modifikasi Kabinet

    Modifikasi kabinet lama Anda yang seluruh bagiannya terbuat dari kayu menjadi berdetail kaca pada bagian pintu, kaca tersebut dapat Anda tempelkan di atas pintu kayu maupun menggantinya secara keseluruhan. Kaca membuat efek ruangan nampak lebih luas.

    3. Pencahayaan yang Tepat

    Cahaya lampu yang mengarah ke meja dapur dapat membuat keseluruhan dapur nampak lebih luas. Selain itu, gunakan warna-warna cerah saat mendekorasi dapur Anda.

    4. Kabinet Tinggi

    Kabinet yang tingginya mencapai langit-langit dapur dapat memuat banyak peralatan dapur Anda tanpa membuat dapur menjadi sempit karena lebarnya. Letakkanlah peralatan dapur yang sering digunakan di rak bagian bawah kabinet sehingga mudah dijangkau sedangkan peralatan dapur seperti piring koleksi Anda yang jarang digunakan di bagian atas kabinet.

    5. Pemandangan Luar Ruangan

    Buatlah jendela dapur berukuran besar yang langsung menghadap ke luar rumah sehingga Anda dapat menikmati pemandangan selagi memasak. Selain menyenangkan, trik ini dapat membuat dapur sempit Anda tampak lebih luas.

    6. Mengurangi Peralatan Dapur

    Dapur sempit yang berantakan biasanya disebabkan karena banyaknya peralatan tak terpakai yang menumpuk di dapur. Untuk itu, singkirkanlah peralatan dapur yang tidak terpakai lagi dengan cara memberikannya kepada orang yang membutuhkan ataupun dijual kembali sehingga dapur Anda menjadi lebih luas.

    7. Bangun Ruangan Makan

    Beberapa dapur dipersempit karena letak meja makan yang berada di dalam dapur. Untuk itu, buatlah satu ruangan terpisah yang khusus untuk ruang makan. Selain untuk ruang makan, ruangan tersebut juga sebaiknya dilengkapi dengan kabinet untuk menyimpan peralatan dapur yang jarang dipakai agar dapur menjadi lebih luas.

    9. Laci Penyimpanan

    Simpanlah peralatan dapur dan peralatan makan yang telah dicuci di laci penyimpanan yang letaknya di dekat wastafel. Jika wastafel dapur Anda tidak dilengkapi dengan laci penyimpanan di sekitarnya, Anda dapat dengan mudah mencari laci penyimpanan tersebut di toko yang menjual peralatan rumah tangga.

    10. Kosongkan Meja Dapur

    Peralatan dapur yang diletakkan di atas meja dapur dapat membuat dapur menjadi sempit. Untuk itu, tempatkanlah microwave, toaster, pembuka kaleng, dan rak bumbu-bumbu di bawah meja dapur.

    11. Dinding Terbuka

    Jika meja makan Anda bersebelahan dengan dapur, pertimbangkanlah untuk menyekatnya dengan dinding yang terbuka. Selain membuat ruangan nampak lebih luas, dinding yang terbuka ini dapat memudahkan Anda untuk memindahkan masakan ataupun peralatan dari dapur ke meja makan.

    12. Buat Rak Terbuka

    Buatlah rak terbuka yang menempel di dinding untuk memajang koleksi piring, gelas, dan teko Anda yang berwarna-warni. Warna-warni cerah tersebut dapat membuat dapur yang sempit terkesan lebih luas. Jika Anda tidak ingin membuat rak baru, Anda dapat melepas pintu penutup kabinet Anda dan mewarnai bagian dalamnya dengan warna cerah sehingga dapur terasa lebih terbuka.

Konsep Dapur Terbuka

Konsep dapur terbuka

  • Jika memungkinkan tidak ada salahnya jika dapur rumah minimalis Anda dibuat dengan konsep dapur terbuka. Konsep dapur terbuka untuk saat ini sudah tidak menjadi hal yang pamali dan tabu lagi, karena budaya timur tampaknya telah bergeser sedikit lebih terbuka.

    Seiring perkembangan jaman, dalam kehidupan modern, terutama di daerah perkotaan. Menjamu tamu langsung di dapur, itu bukan lagi hal yang aneh lagi, karena rumah dapur modern dengan ruang makan hanya terisolasi kaca terbuka dan transparan bahkan tanpa pemisah. Namun, orang masih sedikit yang berani menerapkan konsep dapur terbuka, di rumah.

    Harus diperhatikan, jika Anda menerapkan konsep dapur terbuka adalah pemilik dapur, harus selalu menjaga kebersihan dan kerapian dapur tersebut, karena setiap sudut dapur akan jelas terlihat oleh siapapun yang melewati mereka. Rasa malu dan ketidaknyamanan pasti akan muncul, jika dapur terlihat berantakan kotor dan tak terawat dengan baik.

    Konsep dapur terbuka, terletak dekat atau berdekatan dengan ruang publik, seperti ruang keluarga. Sebagai penghalang, penggunaan dinding kaca. Hal ini juga dapat menciptakan konsep bar, yang pasti dengan konsep dapur terbuka, setiap kegiatan di dapur dapat terlihat dengan jelas.

    Salah satu kiat dapur terbuka untuk menciptakan rasa “aman”, terutama bagi mereka yang tidak percaya diri menerapkannya, adalah untuk membagi dapur menjadi dua daerah, yaitu daerah bersih dan kotor. Cenderung kurang berantakan dapur bersih, karena kegiatan yang terjadi di sini, biasanya hanya tentang melayani makanan. Oleh karena itu, dapur bersih dapat “pada tampilan” dengan konsep terbuka. Sementara dapur, kotor, di mana banyak kegiatan yang meninggalkan kotoran, bisa tetap “tersembunyi.”

    Dapur terbuka, selain unik, juga merupakan salah satu solusi untuk membuat ruangan terasa lebih luas. Kamar-kamar terus-menerus dibuat, atau menggunakan penghalang transparan, akan tampak lebih luas. Bagi mereka yang tinggal di apartemen, konsep ini bisa menjadi pilihan jitu.
    Kiat Membuat Dapur Rumah Minimalis Lebih Luas

    Tidak sedikit keluarga yang senang berkumpul di dapur untuk melakukan kegiatan bersama seperti memasak. Ukuran dapur yang sempit pun seringkali menjadi kendala karena terasa tidak nyaman untuk berkumpul.

    Namun dengan beberapa trik, dapur sempit Anda dapat disulap menjadi terasa lebih luas. Lalu bagaimana caranya? Berikut tips dan kiat yang dapat membantu Anda untuk membuat kesan luas dapur rumah minimalis.

    1. Tempat Penyimpanan yang Tepat

    Untuk dapur yang sempit, kabinet yang memiliki banyak rak dengan pintu yang bisa ditarik dapat menjadi pilihan. Saat tidak digunakan pintu kabinet dapat didorong kembali sehingga selain menghemat space ruangan, bahan makanan yang disimpan juga lebih higienis dari debu dan kotoran.

    2. Modifikasi Kabinet

    Modifikasi kabinet lama Anda yang seluruh bagiannya terbuat dari kayu menjadi berdetail kaca pada bagian pintu, kaca tersebut dapat Anda tempelkan di atas pintu kayu maupun menggantinya secara keseluruhan. Kaca membuat efek ruangan nampak lebih luas.

    3. Pencahayaan yang Tepat

    Cahaya lampu yang mengarah ke meja dapur dapat membuat keseluruhan dapur nampak lebih luas. Selain itu, gunakan warna-warna cerah saat mendekorasi dapur Anda.

    4. Kabinet Tinggi

    Kabinet yang tingginya mencapai langit-langit dapur dapat memuat banyak peralatan dapur Anda tanpa membuat dapur menjadi sempit karena lebarnya. Letakkanlah peralatan dapur yang sering digunakan di rak bagian bawah kabinet sehingga mudah dijangkau sedangkan peralatan dapur seperti piring koleksi Anda yang jarang digunakan di bagian atas kabinet.

    5. Pemandangan Luar Ruangan

    Buatlah jendela dapur berukuran besar yang langsung menghadap ke luar rumah sehingga Anda dapat menikmati pemandangan selagi memasak. Selain menyenangkan, trik ini dapat membuat dapur sempit Anda tampak lebih luas.

    6. Mengurangi Peralatan Dapur

    Dapur sempit yang berantakan biasanya disebabkan karena banyaknya peralatan tak terpakai yang menumpuk di dapur. Untuk itu, singkirkanlah peralatan dapur yang tidak terpakai lagi dengan cara memberikannya kepada orang yang membutuhkan ataupun dijual kembali sehingga dapur Anda menjadi lebih luas.

    7. Bangun Ruangan Makan

    Beberapa dapur dipersempit karena letak meja makan yang berada di dalam dapur. Untuk itu, buatlah satu ruangan terpisah yang khusus untuk ruang makan. Selain untuk ruang makan, ruangan tersebut juga sebaiknya dilengkapi dengan kabinet untuk menyimpan peralatan dapur yang jarang dipakai agar dapur menjadi lebih luas.

    9. Laci Penyimpanan

    Simpanlah peralatan dapur dan peralatan makan yang telah dicuci di laci penyimpanan yang letaknya di dekat wastafel. Jika wastafel dapur Anda tidak dilengkapi dengan laci penyimpanan di sekitarnya, Anda dapat dengan mudah mencari laci penyimpanan tersebut di toko yang menjual peralatan rumah tangga.

    10. Kosongkan Meja Dapur

    Peralatan dapur yang diletakkan di atas meja dapur dapat membuat dapur menjadi sempit. Untuk itu, tempatkanlah microwave, toaster, pembuka kaleng, dan rak bumbu-bumbu di bawah meja dapur.

    11. Dinding Terbuka

    Jika meja makan Anda bersebelahan dengan dapur, pertimbangkanlah untuk menyekatnya dengan dinding yang terbuka. Selain membuat ruangan nampak lebih luas, dinding yang terbuka ini dapat memudahkan Anda untuk memindahkan masakan ataupun peralatan dari dapur ke meja makan.

    12. Buat Rak Terbuka

    Buatlah rak terbuka yang menempel di dinding untuk memajang koleksi piring, gelas, dan teko Anda yang berwarna-warni. Warna-warni cerah tersebut dapat membuat dapur yang sempit terkesan lebih luas. Jika Anda tidak ingin membuat rak baru, Anda dapat melepas pintu penutup kabinet Anda dan mewarnai bagian dalamnya dengan warna cerah sehingga dapur terasa lebih terbuka.

Konsep Dapur Terbuka

desain dapur minimalis

  • Membangun dapur minimalis tidak hanya berarti membangun sebuah dapur di atas sebuah tanah sempit sehingga ia memiliki fungsi yang serba minimal. Minimal, bisa masak. Minimal, bisa menaruh beberapa tempat bumbu dan rak piring.

    Desain dapur rumah minimalis adalah sebuah pilihan dari aneka model yang ditawarkan. Terlebih, ia memiliki filosofi yang luhur.

    Dapur rumah minimalis lebih mementingkan esensi dan fungsi daripada isi perabot dan semacamnya. Ia lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas, termasuk bagaimana desain dapur rumah minimalis dibuat secara khusus agar selalu mudah dibersihkan.
    Desain Dapur Rumah Minimalis

    Sesuai dengan prinsipnya, dapur rumah minimalis senantiasa mementingkan fungsi daripada isi. Maka, dalam mendesain dapur, tepatnya sebelum membuat sebuah denah, Anda harus benar-benar memerhatikan hal-hal berikut.
    • Anda harus tahu apa saja yang Anda biasa butuhkan selama beraktivitas di dapur.
    • Anda harus memilih perabotan apa saja yang akan dipasang di dapur. Misalnya, bisa jadi Anda ingin memasang microwive atau pemasak nasi yang posisinya dekat dengan meja makan daripada di dapur.
    1. Pencahayaan

    Cahaya diperlukan untuk menerangi berbagai aktivitas Anda di dapur. Cahaya bisa didapatkan dari sumber cahaya matahari atau lampu. Cahaya matahari bermanfaat untuk membunuh bibit penyakit yang bersarang di dapur. Anda perlu memerhatikan penempatan jendela atau ruangan terbuka di dapur Anda agar memeroleh cahaya matahari yang cukup. Bahkan, dengan adanya cahaya yang cukup, Anda bisa menghemat penggunaan lampu di siang hari. Dengan begitu, penggunaan listrik pun akan lebih hemat.

    2. Sirkulasi Udara dalam Dapur

    Sirkulasi udara sangat diperlukan dalam dapur Anda karena saat Anda memasak, akan banyak asap yang dihasilkan. Anda harus membuat jendela dalam dapur Anda untuk mengganti udara yang tak sehat tersebut. Selain jendela, Anda bisa menggunakan cooker hood untuk menyedot asap yang dihasilkan dari proses memasak.

    3. Memaksimalkan Sudut Ruang

    Agar semua sudut ruang bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka dibuat lemari penuh. Artinya akan ada lemari-lemari yang berbentuk segitiga sebagai tempat penyimpanan. Dengan memaksimalkan penggunaan sudut ruang, maka tidak ada sudut terbuka sehingga debu tidak bersarang. Kecuali dibawah tangga, tempat penyimpanan yang lain yaitu dibawah meja dapur. Dibuat laci-laci kecil dan besar sehingga mengurangi penggunaan gudang.

    Untuk menghemat tempat, maka ruang makan dapur dijadikan satu. Meja makan dibuat langsung bersambung dengan dapur, tentu saja diatur agar letak meja berada diluar area dapur.

    Perawatan Dapur Rumah Minimalis
    • Anda harus selalu membersihkan dapur setiap selesai memasak atau beraktivitas di dapur. Segera, setelah dibersihkan, buanglah sampah-sampah itu pada tempatnya agar tidak mengganggu pandangan mata dan mengundang kuman-kuman penyakit.
    • Aturlah stok barang dapur dan alat-alat masak Anda secara periodik. Biasanya, tanpa sadar Anda mengeluarkan banyak alat masak yang beragam dan belum tentu dibutuhkan sehari-hari. Aturlah peralatan dapur Anda berdasarkan fungsinya.
    • Gunakanlah wadah penyimpan makanan yang tertutup, bisa sejenis kontainer, untuk menghemat tempat dan memperindah pemandangan.

Desain Dapur Minimalis

desain dapur minimalis

  • Membangun dapur minimalis tidak hanya berarti membangun sebuah dapur di atas sebuah tanah sempit sehingga ia memiliki fungsi yang serba minimal. Minimal, bisa masak. Minimal, bisa menaruh beberapa tempat bumbu dan rak piring.

    Desain dapur rumah minimalis adalah sebuah pilihan dari aneka model yang ditawarkan. Terlebih, ia memiliki filosofi yang luhur.

    Dapur rumah minimalis lebih mementingkan esensi dan fungsi daripada isi perabot dan semacamnya. Ia lebih mementingkan kualitas daripada kuantitas, termasuk bagaimana desain dapur rumah minimalis dibuat secara khusus agar selalu mudah dibersihkan.
    Desain Dapur Rumah Minimalis

    Sesuai dengan prinsipnya, dapur rumah minimalis senantiasa mementingkan fungsi daripada isi. Maka, dalam mendesain dapur, tepatnya sebelum membuat sebuah denah, Anda harus benar-benar memerhatikan hal-hal berikut.
    • Anda harus tahu apa saja yang Anda biasa butuhkan selama beraktivitas di dapur.
    • Anda harus memilih perabotan apa saja yang akan dipasang di dapur. Misalnya, bisa jadi Anda ingin memasang microwive atau pemasak nasi yang posisinya dekat dengan meja makan daripada di dapur.
    1. Pencahayaan

    Cahaya diperlukan untuk menerangi berbagai aktivitas Anda di dapur. Cahaya bisa didapatkan dari sumber cahaya matahari atau lampu. Cahaya matahari bermanfaat untuk membunuh bibit penyakit yang bersarang di dapur. Anda perlu memerhatikan penempatan jendela atau ruangan terbuka di dapur Anda agar memeroleh cahaya matahari yang cukup. Bahkan, dengan adanya cahaya yang cukup, Anda bisa menghemat penggunaan lampu di siang hari. Dengan begitu, penggunaan listrik pun akan lebih hemat.

    2. Sirkulasi Udara dalam Dapur

    Sirkulasi udara sangat diperlukan dalam dapur Anda karena saat Anda memasak, akan banyak asap yang dihasilkan. Anda harus membuat jendela dalam dapur Anda untuk mengganti udara yang tak sehat tersebut. Selain jendela, Anda bisa menggunakan cooker hood untuk menyedot asap yang dihasilkan dari proses memasak.

    3. Memaksimalkan Sudut Ruang

    Agar semua sudut ruang bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka dibuat lemari penuh. Artinya akan ada lemari-lemari yang berbentuk segitiga sebagai tempat penyimpanan. Dengan memaksimalkan penggunaan sudut ruang, maka tidak ada sudut terbuka sehingga debu tidak bersarang. Kecuali dibawah tangga, tempat penyimpanan yang lain yaitu dibawah meja dapur. Dibuat laci-laci kecil dan besar sehingga mengurangi penggunaan gudang.

    Untuk menghemat tempat, maka ruang makan dapur dijadikan satu. Meja makan dibuat langsung bersambung dengan dapur, tentu saja diatur agar letak meja berada diluar area dapur.

    Perawatan Dapur Rumah Minimalis
    • Anda harus selalu membersihkan dapur setiap selesai memasak atau beraktivitas di dapur. Segera, setelah dibersihkan, buanglah sampah-sampah itu pada tempatnya agar tidak mengganggu pandangan mata dan mengundang kuman-kuman penyakit.
    • Aturlah stok barang dapur dan alat-alat masak Anda secara periodik. Biasanya, tanpa sadar Anda mengeluarkan banyak alat masak yang beragam dan belum tentu dibutuhkan sehari-hari. Aturlah peralatan dapur Anda berdasarkan fungsinya.
    • Gunakanlah wadah penyimpan makanan yang tertutup, bisa sejenis kontainer, untuk menghemat tempat dan memperindah pemandangan.

Desain Dapur Minimalis